Selasa, 10 Februari 2009

Syirik

Pengertian Syirik

Syirik dalam pengertian yang umum sering disebut dengan makna menyekutukan Tuhan dengan yang lain. Mempersekutukan Tuhan berarti munculnya kepercayaan terhadap sesuatu yang dianggap mampu melakukan sesuatu sebagaimana sifat-sifat atau perbuatan Tuhan terhadap manusia, makhluk, atau alam. Padahal Tuhan (baca Allah) tidak ada keserupaanya (laisa kamislihi syaiun), tidak ada membandingiNya (walam yakun lahu kufuan ahad), satu-satunya Yang Maha Kuasa (innallahu ala kulli syaiin qadir).
Aqidah (aqad-kepercayaan) seseorang muslim yang murni berarti ia mampu memelihara ketunggalan-keyakinan-kepercayaannya hanya kepada Allah SWT sesuai dengan petunjuk nash agama. Mempercayai mitos berarti merusak kemurnian aqidah karena isi (substantif) kepercayaan telah terisi dengan yang lain / tercampur. Islam sangat menentang kepercayaan tersebut. Al Qur`an menyatakan :
“Sesungguhnya mempersekutukan Allah (syirik) merupakan aniaya yang sangat besar”. (QS.Luqman : 13).

Klasifikasi Syirik
Para ulama membagi syirik dalam dua kategori, pertama syirik Jali dan yang ke dua syirik Khofi. Pengertian syirik Jali adalah suatu tindakan atau sikap seseorang menyarikahkan / mendualismekan kekuasaan, kekuatan atau pemberi selamat / kemudaratan kepada selain Allah SWT. Contohnya pada orang-orang yang mempercayai mitos-mitos, percaya tahyul, khurafat. Sedangkan syirik Khofi pada seseorang adalah dengan munculnya kekuatan diri merasa besar, agung, terhormat, sehingga keagungan, kebesaran Allah menjadi terabaikan atau terlupakan / tertutupi. Contohnya seperti Ria, Takabur, Sum’ah, dan Ujub.

Dosa Syirik
Dosa syirik tidak dapat diampuni, terkecuali bila ia meninggalkan sikap-sikap atau segala tindakan yang mengandung syirik dalam kehidupan sehari-harinya. Tetapi jika ia masih saja percaya pada tahyul-tahyul. Khurafat, mitos-mitos, minta nasehat dukun-dukun, bertatayur, berazlam, berkahin (tenung) maupun meramal atau minta ramal, maka syirik (Jali)nya tak terampuni sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya tentang firman Allah pada surah An Nisaa ayat 48 dan surah Luqman ayat 13. Tetapi bila ia mau bertaubat, meninggalkan perbuatan syiriknya lantaran ia sebelumnya tidak mengerti apa-apa sehingga terjerumus ke lembah syirik, Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an, sbb :
“Hanya taubat yang diterima di sisi Allah ialah mereka yang mengerjakan perbuatan itu karena kejahilan (kebodohan / tidak mengetahui) kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka Allah memerima taubat mereka. Sungguh Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. An Nisaa : 17).

http://ichalisna.blogspot.com/

Tidak ada komentar: